Ratusan Penari Meriahkan Perayaan Hari Tari Sedunia di Kawasan Candi Sewu Klaten
Ratusan seniman tari dari berbagai daerah di Klaten, Jawa Tengah, mengikuti Parade Tari dalam rangka perayaan Hari Tari Sedunia di Pendopo Sinnera, kawasan Candi Sewu, Bugisan, Prambanan, Jawa Tengah, Minggu (5/5/2024). Kegiatan ini selain untuk menyemarakkan perayaan Hari Tari Sedunia, kegiatan ini juga menjadi wadah mengembangkan kreativitas, melestarikan seni tari nusantara dan membangun rasa cinta pada budaya Indonesia.
Perayaan Hari Tari Sedunia ini diinisiasi oleh Forum Silaturahmi Sanggar Tari Klaten, Lembaga Budaya Desa Tlogo dan bekerja sama dengan Sinnera Prambanan serta didukung penuh oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management.
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 18 sanggar tari dan melibatkan kurang lebih 290 penari dari berbagai wilayah di Klaten, Jawa Tengah. Acara dibuka dengan flashmob seluruh penari yang menarikan tari tradisi Tari Luyung. Tari Luyung merupakan tari kreasi baru yang menonjolkan kerajinan tradisional khas Klaten, yaitu batik lurik dan payung Juwiring.
Peserta parade tari juga menghadirkan sejumlah tari tradisi dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Yapong dari Jakarta maupun Tari Jaranan dari Jawa Timur serta sejumlah tari kreasi baru.
Wakil Bupati Klaten Yoga Hardana yang membuka langsung kegiatan ini berharap kegiatan ini bisa turut melestarikan seni tari tradisi di kabupaten Klaten. Pengembangan potensi seniman muda melalui kegiatan pementasan menyemarakkan kehidupan seni tradisi yang selaras dengan pengembangan sanggar seni tari mandiri.
“Kita bersama-sama melestarikan nguri-nguri kebudayaan seni tari di Klaten. Seni tari di sinitelah berjalan baik, dengan segala bentuk kreasi yang dikembangkan oleh masing-masing sanggar tari. Hal ini tentunya menyemarakkan dan menghidupi terus potensi seni tari inovasi dan dedikasinya,” jelasnya.
Ketua Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jawa Tengah Yoyok Bambang Priyambodo mengatakan butuh kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung pengembangan dan pelestarian seni tari tradisi di Klaten maupun Jawa Tengah pada umumnya.
“Melalui perayaan Hari Tari Sedunia yang juga dihadiri oleh berbagai pihak, baik pemerintah daerah, BUMN, dan komunitas seni, kami berharap potensi dan minat masyarakat akan kesenian tradisi akan meningkat dan upaya pelestarian budaya terus berjalan,” katanya.
Sementara itu, Corporate Secretary InJouney Destination Management AY Suhartanto mengatakan bahwa sudah selayaknya potensi budaya tradisi ini terus dilanggengkan melalui berbagai upaya, seperti pementasan dan parade seni kali ini.
“Kami mendukung penuh kegiatan yang turut mengembangkan seni budaya lokal ini. Semoga kegiatan ini terus dikembangkan, dan melibatkan sanggar tari dan masyarakat yang lebiih luas lagi,” pungkasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir kunjungi kawasan Borobudur untuk memastikan perkembangan transformasi yang bertujuan menjadikan situs warisan dunia ini sebagai destinasi wisata spiritual, budaya, dan edukasi kelas dunia. Erick Thohir menekankan setelah pengelolaan diberikan kepada Injourney melalui Perpres Nomor 101 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Kompleks Candi Borobudur sebagai upaya penataan dan pelestarian cagar budaya Indonesia. […]
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) bersama Angkasa Pura I (AP) Bandara Internasional Yogyakarta, menghadirkan InJourney Hospitality House (IHH) sebagai upaya kolaboratif untuk memperkuat ekosistem pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Melalui IHH, keramahtamahan khas Indonesia dipadukan dengan nilai-nilai lokal, menekankan pentingnya pelayanan prima dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Sebanyak […]