Migunani Tumraping Liyan, IDM Resmian Pembangunan Dua Rumah Layak huni di Borobudur
Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan didampingi oleh Direktur PT Taman Wisata Borobudur Mardijono Nugroho meresmikan pembangunan dua Rumah Layak Huni milik Narun (60 tahun) warga Desa Ngargogondo dan Sarni (74 tahun) warga Dusun Ngaran, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/7/2025). Peresmian renovasi hunian tidak layak huni milik warga di sekitar Candi Borobudur ini merupakan rangkaian dari perayaan HUT Ke-45 PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dengan tagline Migunani Tumraping Liyan.
Peresmian dan penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan prasasti serta penyerahan kunci rumah secara simbolik, yang diakhiri dengan peninjauan langsung oleh seluruh tamu undangan. Agenda ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Magelang Kunta Mahendradatta dan Camat Borobudur Subiyanto.
Direktur Utama IDM Febrina Intan mengatakan bahwa program renovasi rumah tidak layak huni ini merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat khususnya yang berada di lingkungan perusahaan maupun destinasi. Program ini juga selaras dengan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar perusahaan maupun destinasi Taman Wisata Candi (TWC).
“Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ini lebih daripada membangun bangunan fisik, rumah ini merupakan simbol harapan baru, martabat, dan keamanan hidup bagi penerima manfaat. Kami berkomitmen melanjutkan program ini di tahun depan untuk bisa lebih banyak menjangkau, merenovasi rumah tidak layak huni khususnya di kawasan destinasi kami berada,” jelasnya.
Febrina Intan berkomitmen bahwa keberadaan IDM harus memberi dampak pada kesejahteraan warga masyarakat di kawasan. Hal ini selaras dengan semangat Migunani Tumraping Liyan atau bermanfaat bagi sesama, pada momen perayaan HUT Ke-45 PT TWC. Selain itu, dirinya juga mengajak berbagai pihak untuk terus meningkatkan kolaborasi dalam memberi arti untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
“Semangatnya adalah apa yang kita dapat, harus kita berikan kepada yang membutuhkan. Terima kasih kolaborasinya, semangatnya dan mudah-mudahan ini adalah sebuah awal dari perjalanan yang baik yang kita bangun bersama-sama. Tanpa bantuan dari masyarakat, tanpa kerja sama dari aparat. Jadi ini kolaborasi berbagai pihak. Doakan kami, semoga kami selalu membawa manfaat.
Camat Borobudur Subianto mengapresiasi langkah PT TWC dengan program renovasi dua rumah tidak layak huni di Borobudur, Magelang. Menurutnya, ini merupakan satu manfaat dari pengelolaan pariwisata yang berkualitas di Borobudur.
“Terima kasih kepada InJourney telah berbagi kesejahteraan kepada kita. Dua warga kita telah diberi sebuah ruang kesejahteraan, dengan diberi ruang rumah yang menurut saya sangat layak untuk ditempati. Ini merupakan suatu keberkahan bagi beliau,” jelasnya.
Subianto melanjutkan bahwa upaya TWC ini perlu didukung berbagai pihak, untuk memberi kesan yang baik kepada wisatawan dan menghadirkan pengelolaan pariwisata yang berkualitas di kawasan.
“Kami sering matur bahwa pariwisata bukan datang sendirian dan tidak datang dengan sendirinya. Artinya bahwa pariwisata harus dibangun dan atmosfir pariwisata sangat menentukan terkait dengan keberhasilan pariwisata itu sendiri. Jadilah tuan rumah yang baik ketika kita mengelola pariwisata. Artinya, apa yang dilakukan TWC harus kita dukung. Menjadi tuan rumah yang baik, menjaga kebersihan, menjaga keramahan, hospitality, adalah merupakan salah satu kunci dari sebuah kolaborasi untuk mengembangkan pariwisata,” lanjutnya.
Pemilik rumah, Naruh (60 tahun) bersama istrinya, Yaminah (58 tahun), tampak bungah saat menerima secara simbolik kunci rumah mereka yang telah direnovasi. Impian selama 24 tahun akhirnya terwujud dengan memiliki hunian yang layak di tanah kelahirannya.
Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai penderes kelapa. Tiap harinya, mereka memanjat pohon kelapa milik orang lain untuk menyadap nira dari kuncup kelapa yang kemudian diproduksi menjadi gula jawa. Tiap minggu, mereka bisa memproduksi 5–6 kilogram gula jawa yang kemudian dijual dengan harga 22 ribu rupiah per kilogramnya.
“Alhamdulillah senang sekali. Dikasih rezeki sama Allah. Kami ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada TWC dan seluruh pihak yang telah membantu. Mudah-mudahan ini bisa menjadi penyemangat untuk mencari rezeki lebih bagi keluarga,” terang Yaminah.
Sarni (74 tahun) berulang kali mengusap air mata saat mengikuti acara peresmian rumah layak huni ini. Ibu tunggal dari tiga anak ini dulunya hanya mewariskan rumah orang tuanya dari tahun 1980-an yang tidak pernah direnovasi dengan kondisi yang memprihatinkan.
Rumah yang berlokasi di sisi timur Taman Wisata Candi Borobudur ini kini telah menjadi hunian yang layak dan nyaman.
“Terima kasih tak terkira atas bantuan yang tak pernah disangka-sangka ini. Kami bisa hidup lebih nyaman dan aman walau kini tinggal seorang diri di sini,” pungkasnya.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo bersama Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Febrina Intan menyerahkan secara simbolis Beasiswa Bhakti Budaya kepada 45 pegiat seni dari 14 sanggar tari yang beraktivitas di Teater dan Pentas Ramayana Prambanan serta santunan bagi 45 ibu tunggal dan 100 anak yatim piatu di sekitar Candi […]

Puluhan pelari menyusuri jalan berbukit dan berliku sejauh kurang lebih 5 kilometer di kawasan Keraton Ratu Boko, Prambanan, Sleman, pada agenda Road to Sleman Temple Run (STR) 2025, Sabtu (12/7/2025). Event lari yang menyuguhkan lanskap pegunungan serta sejumlah area cagar budaya di kawasan Prambanan ini akan kembali digelar pada hari Minggu, 10 Agustus 2025. Perhelatan […]