PT TWC Ajak Mitra Usaha TMII Terapkan GCG
WS Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Mardijono Nugroho mengajak seluruh mitra usaha Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menerapkan prinsip GCG (Good Corporate Governance) dalam segala bentuk kerjasama yang dilakukan. Hal ini menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan BUMN yang mengimplementasikan nilai AKHLAK dalam menjalankan usahanya.
Hal tersebut dikatakan saat melakukan pertemuan dengan para mitra usaha di Balai Panjang Museum Indonesia, TMII, Kamis (12/8/2021). Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan ketat ini juga diikuti oleh Corporate Secretary PT TWC Emilia Eny Utari, VP Finance Ay Suhartanto dan Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana.
“Kita BUMN punya dasar hukum dan kebijakan dan nilai-nilai khusus. Prinsipnya sama bahwa kita harus menjalankan nilai tersebut. Nilai-nilai ini dipegang teguh oleh Kementerian BUMN yang berfungsi dalam kepengelolaan yang bisa memberikan nilai terbaik dalam kontribusinya kepada bangsa dan negara,” terangnya.
Mardijono menerangkan saat ini ada perbedaan besar dalam pengelolaan TMII. Hal ini karena perbedaan pengelola, dari yayasan menjadi milik negara.
Perbedaan ini menurutnya merupakan hal yang wajar. Dirinya juga berpesan kepada pelaku usaha di TMII untuk menerapkan integritas diri sebagai bagian dalam penerapan GCG.
“Kami mengajak para mitra untuk menjaga integritas diri dalam melaksanakan proses bisnis bersama TMII. Jaga integritas. Penting bagi kita memiliki komitmen yang sama dan sejalan dalam menjaga integritas ini. Sekali lalai, kita selesai,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Emilia mengatakan bahwa salah satu prinsip GCG adalah transparansi. “Intinya bahwa kita semua di sini harus transparan dalam melakukan kerjasama. Ke depan kita akan undang lagi untuk pembahasan secara khusus. Kami persilahkan untuk menyampaikan harapan kepada kami selaku pengelola baru. Kita berharap TMII lebih berkembang, khususnya budaya sesuai harapan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, salah satu peserta Yayuk menyambut baik pertemuan bersama pengelola baru TMII ini. Dirinya berharap adanya keterbukaan visi misi dalam menjalankan TMII ke depan, sehingga para mitra usaha bisa menyesuaikan diri dengan pengelola baru.
“Kami ingin tahu bagaimana rencana ke depan TMII supaya kami pengusaha ini bisa punya rencana. Apakah visi misinya sama atau seperti apa. Hal ini agar kami bisa menyesuaikan dengan langkah TWC,” ungkapnya.

Semarak lantunan nada, budaya, di situs Warisan Dunia Candi Prambanan kembali bergema di perhelatan Prambanan Jazz Festival. Menginjak tahun perayaan ke-11, Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 menggaungkan tema Sebelas Selaras sebagai peneguhan posisinya sebagai salah satu konser musik yang bukan hanya memiliki latar belakang terindah di dunia, namun juga memberi dampak yang substansial dan bermakna, […]

Sebanyak 2007 umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara seperti Thailand dan Myanmar, mengikuti puncak kegiatan Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2569 tahun 2025. Acara yang berlangsung dari 4 hingga 6 Juli 2025 ini diikuti dua ribu umat Buddha yang khusyuk mengikuti rangkaian ritual di Taman Lumbini, Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, […]