download

PT TWC Hadirkan Pagelaran Wayang Kulit Bagi Masyarakat, Dukung Pelestarian Pertunjukan Tradisional

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menggelar pertunjukan wayang kulit di lapangan Rakai Pikatan yang berada di depan Kantor Pusat PT TWC, Sleman, Yogyakarta, Jumat (29/9/2023). Kegiatan yang diadakan semalam suntuk ini bertujuan untuk melestarikan serta mengenalkan salah satu pertunjukan seni budaya Jawa.

Pertunjukan wayang kulit kali ini mengangkat lakon Wahyu Cakraningrat yang dibawakan oleh Dalang Ki Geter Pramuji Widodo berkolaborasi dengan Ki Gading Pawukir Seno Saputro. Selain itu, penonton juga akan dihibur dengan penampilan sinden Mimin dan Apri yang hadir dengan guyonan segarnya. 

Direktur Utama PT TWC Febrina Intan mengatakan bahwa pertunjukan wayang kulit ini merupakan tradisi perusahaan yang sesuai dengan semangat untuk menjaga seni budaya lokal. Selain itu, pertunjukan ini juga menjadi sarana diseminasi informasi kepada masyarakat.

“Wayang kulit lekat dengan cerita yang mengandung nilai-nilai etik, estetik, humanisme, dan sosial. Hal ini diharapkan bisa mengilhami masyarakat, untuk berlaku serta berbuat sesuai nilai-nilai dan norma yang baik. Selain itu, pertunjukan ini juga bagian dari upaya kami dalam melestarikan salah satu seni budaya bangsa, yang masih memiliki peminat serta tak hilang ditelan zaman,” terang Febrina Intan.

Lakon Wahyu Cakraningrat yang dihadirkan pada pertunjukan wayang kulit kali ini merupakan perwujudan dalam memperebutkan dan memperoleh wahyu sang batara, yang turun kepada pemimpin terpilih. Wahyu Cakraningrat merupakan titah khusus bagi pemimpin yang terpilih oleh Yang Maha Kuasa. Lakon ini menceritakan kisah tentang nilai keteladanan kepemimpinan yang berjiwa satria, cerdas dan berbudi luhur. Melalui lakon ini, PT TWC juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan dan kearifan lokal yang ada di sekitar. 

“Persatuan dan kesatuan perlu terus ditumbuhkan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Semoga kita bisa melalui hal ini dengan aman, tentram serta terus memperkokoh solidaritas antar warga,” jelas Febrina Intan.

Lantunan lakon yang dikisahkan sang dalang terdiri dari alur cerita serta sekaligus media penyampaian nilai moral yang bisa digunakan sebagai media edukasi. Hal ini sesuai dengan kepedulian PT TWC dalam menghadirkan program-program yang edukatif bagi masyarakat.

PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko terus meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia melalui empat pilar pengelolaan dan pengembangan wisata, yaitu, Edukasi, Konservasi, Spiritual dan Pariwisata. Melalui upaya ini, diharapkan bisa ikut serta memajukan dunia pariwisata yang berimbas pada peningkatan perekonomian Indonesia.

“Manfaat dari lakon pewayangan, salah satunya adalah sebagai media pendidikan. Kisah pewayangan bisa memberikan gambaran budaya kepada penontonnya, sambil mengajarkan pandangan hidup dan nasihat-nasihat yang bijak kepada penontonnya. Lakon ini perlu dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat, bahwa untuk menjadi pemimpin dibutuhkan perilaku yang bijaksana, adil, dan mengayomi semua pihak, serta dilakukan sesuai etika yang berlaku,” pungkasnya.

Selain sebagai media edukasi dan hiburan, pertunjukan Wayang Kulit yang diselenggarakan oleh PT TWC ini menjadi sebuah momentum bersama untuk meningkatkan engagement dengan masyarakat sekitar. Unsur community development dilibatkan dalam pagelaran Wayang Kulit ini.