InJourney Group Dorong Kesejahteraan Masyarakat Desa melalui Program Ketahanan Pangan dan Desa Sehat
Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Group berkolaborasi dengan Rabu Biru Foundation (RBF) mendukung ketahanan pangan dan juga peningkatan sektor kesehatan masyarakat di Dusun Morobangun, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/12/2024).
Dalam penerapan solusi pertanian berkelanjutan serta Program Desa Sehat ini, RBF didukung penuh oleh InJourney bersama anak perusahaannya, yaitu, InJourney Airports, InJourney Destination Management, InJourney Retail dan InJourney Tourism Development Corporation serta Pertamina International Shipping (PIS).
Agenda diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia dan ibu hamil. Posyandu setempat juga diberikan beberapa alat kesehatan, misalnya, kursi roda, tensimeter, dan termometer agar pemeriksaan bisa dilakukan secara terus-menerus.
Setelah itu, untuk memulai proses panen padi hasil dari pendampingan dari Rabu Biru kepada kelompok tani, dilakukan prosesi Wiwitan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai bentuk menjaga kearifan lokal melalui seni budaya yang berkembang di masyarakat sekitar.
Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman menuturkan, pariwisata bukan hanya tentang bagaimana kita mempromosikan dan mengembangkan destinasi, tetapi juga tentang bagaimana destinasi tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
“Sebagai holding BUMN di bidang aviasi dan pariwisata, InJourney berkomitmen untuk menjadi agent of development yang berfokus pada pengembangan destinasi dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Terlebih bagi masyarakat area sekitar Candi Prambanan yang juga merupakan salah satu destinasi wisata yang kami kelola,” tuturnya.
Ketua Dewan Pengawas Rabu Biru Foundation, Chrisna Deva menjelaskan, RBF serius mendukung ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong di berbagai daerah. Dia menyebut, program ini melibatkan pelatihan intensif bagi para petani untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong yang produktif untuk ditanami padi.
“Kuncinya ada di penggunaan teknologi mutakhir, seperti drone untuk menyemprot pupuk. Bayangkan, satu hektar (sawah) disemprot dengan drone. Waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Kalau kita punya 40 hektar, kita tinggal gerakkan drone saja, kitanya duduk manis dan hasilnya meningkat hingga 40 persen,” jelas Chrisna.
Hasil dari penyemprotan pupuk via drone itu bisa terlihat di panen raya di acara agenda tersebut. Dia menjelaskan, penggunaan pupuk cair organik yang disebar melalui drone ini memungkinkan produktivitas lahan pertanian meningkat sekitar 20–40 persen dari metode yang sebelumnya biasa digunakan kelompok tani setempat.
“Pendampingan mulai dari membajak sawah, menebar benih hingga pemilihan bibit. Kita berupaya berikan pendampingan setiap hari, setiap wilayah. Petani tetap akan kami kontrol sampai ke musim panen, setelahnya bisa dievaluasi,” ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Rabu Biru Foundation, Siti Hediati Soeharto mengapresiasi implementasi teknologi drone dalam sistem pertanian di Dusun Morobangun. Ia menilai penerapan ini dapat menjadi contoh bagaimana masa depan pertanian di Indonesia bisa terwujud.
“Saya mengapresiasi betul penggunaan teknologi modern seperti drone dalam sistem pertanian di Desa Morobangun ini yang membuat seluruh proses jadi jauh lebih efisien. Kita bisa bayangkan bagaimana jika inovasi ini dapat diterapkan ke seluruh lahan pertanian di Indonesia, hasil pertanian kita pasti dapat jauh lebih produktif dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Lurah Jogotirto Mitha Mayasari mengatakan bahwa inovasi pertanian, seperti pemberian pupuk organik dengan menggunakan drone terbukti meningkatkan produktivitas lahan pertanian di desanya. Selain itu, hal ini terbukti menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian di lingkungannya.
“Kami berharap, semoga kita bisa terus bersinergi dan memberi dukungan bagi kelompok ternak dan tani di wilayah kami. sehingga para petani bisa memperoleh kesejahteraan yang lebih baik,”
Lurah Jogotirto tersebut juga mengapresiasi program desa sehat yang meliputi program pemeriksaan kesehatan gratis, edukasi kesehatan bagi remaja, serta memberikan makanan bergizi.
“Hal ini memberikan motivasi bagi kami untuk menjaga kualitas kesehatan dan keseimbangan hidup. Semoga inovasi serta program seperti ini terus berkembang, tidak hanya di desa Morobangun namun desa-desa lainnya di Indonesia,” jelasnya.
Heriyadi Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Aglo Jogotirto Mandiri Berbah menjelaskan bahwa bantuan ini berdampak terhadap 18 kelompok ternak dan 18 kelompok tani dan tanaman pangan. Dirinya berharap bahwa kerja sama dan kolaborasi antara Rabu Biru, InJourney dan masyarakat tani di Berbah, Sleman, ini bisa terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Semoga bantuan ini bisa terus berkelanjutan dan bisa menghadirkan kesejahteraan, bukan hanya pada anggota kelompok kami, namun secara luas kepada masyarakat desa,” jelasnya.
Perhelatan bergengsi Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 hadir di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/12/2024). Ajang lari terakbar di kawasan Jawa Tengah ini mengambil lokasi start dan finish di Lapangan Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Sebanyak 10.500 pelari dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara akan menjelajahi rute lari pedesaan di bawah kaki […]
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management menggelar Townhall Meeting bertema Impact di Gedung Trimurti, kompleks Ramayana Prambanan Ballet, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/11/2024). Townhall keempat di tahun 2024 ini diikuti oleh jajaran Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan IDM. Tema Impact diusung sebagai tindak lanjut proses inovasi dan transformasi yang […]