Sebanyak 960 Pelaku Wisata Mengikuti Pelatihan Intensif InJourney Hospitality House Sepanjang 2024
InJourney Destination Management berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Bandara Internasional Yogyakarta menghadirkan pelatihan intensif keramahtamahan bertajuk InJourney Hospitality House (IHH) di Jawa Tengah yang meliputi kabupaten Klaten, Purworejo, Magelang dan di DI Yogyakarta yang meliputi Kabupaten Kulon Progo dan Sleman.
Sepanjang 2024 ini, InJourney Hospitality House (IHH) telah berlangsung sebanyak delapan kali dengan total 960 peserta yang terdiri dari para pelaku wisata, baik pemandu wisata, anggota pokdarwis, pengelola destinasi wisata, anggota BUMDes, anggota PKK, perangkat desa maupun pelaku UMKM lokal di kawasan wisata.
Kegiatan ini bertujuan melatih keterampilan pelayanan dengan keramahtamahan khas kepada pelaku wisata lokal untuk mengakselerasi perkembangan ekosistem pariwisata berkualitas di destinasi wisata. para peserta diberikan materi teori serta praktik yang berkaitan dengan mindset hospitality, cara komunikasi efektif, menanamkan kebiasaan rapi dan bersih, cara bersikap serta membangun sikap mental positif untuk hadirkan pelayanan prima.
Pelatihan IHH terakhir di tahun 2024 ini diikuti oleh 120 pelaku wisata di sekitar Desa Wisata Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Selain praktik keramahtamahan serta bagaimana komunikasi efektif, IHH juga mendorong komunikasi intens, kolaborasi dan keterlibatan berbagai pihak untuk mendukung ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan bahwa wilayah Sleman barat perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk meningkatkan peran pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
“Secara pertumbuhan ekonomi, Sleman barat difokuskan untuk pertanian, menjadikannya kawasan pertanian yang bernilai plus. Hanya mungkin kesejahteraan masyarakatnya belum secepat wilayah Sleman lainnya. Melalui berjalannya pariwisata, di mana masyarakat mau bergerak memperkuat wisatanya, harapannya kesejahteraan meningkat,” jelasnya.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menilai bahwa pengembangan kepariwisataan di desa masih terbatas pada pengembangan desa wisata, bukan objek maupun destinasi wisata. Hal ini berdampak pada kurangnya dampak pada peningkatan jumlah wisatawan.
“Kalau objek wisata akan lebih terdengar gaungnya, karena sifatnya daily visitor. Kita sangat perlu lagi banyak pergerakan wisata yang masif. Harapan kami, Grogol bisa semakin banyak lagi keterlibatan masyarakat, semakin banyak lagi usaha-usaha di kawasan sini yang terlibat dalam pariwisata,” tambahnya.
Stakeholder Relation Department Head PT Angkasa Pura Indonesia (API) Bandara Internasional Yogyakarta Ike Yutiane mengatakan bahwa intensitas kehadiran wisatawan bisa diwujudkan melalui peningkatan kenyamanan melalui pelayanan berkualitas. Salah satunya dihadirkan melalui keramahtamahan khas yang sesuai dengan nilai-nilai lokalitas masyarakat Indonesia.
“Menghadirkan keramahtamahan, bahwa ini ciri khas kita, masyarakat yang sangat ramah. tentunya ini harus dipersiapkan, betul betul memberikan keramahtamahan kepada tamu yang datang. Kami optimis, sektor pariwisata akan kembali bangkit setelah pandemi, dan menghadirkan multiplier effect. Semoga selama tiga hari ini bermanfaat bagi pariwisata di DIY khususnya di kabupaten Sleman,” terangnya.
Sementara Corporate Secretary Group Head IDM Ryan Sakti menekankan bahwa selain pelatihan keramahtamahan, IHH membuka peluang kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
“Ketika kesempatan itu hadir, pelatihan tidak hanya ini, bisa melihat peluang-peluang baru, masyarakat yang melewati Sleman ini, karakternya sudah berbeda lagi. Bagaimana menarik perhatian mereka yang berlalu lalang sehingga mereka mau tinggal dan mau mampir. Bagaimana membuat desa wisata dengan seluruh pelaku wisata ini tetap relevan, tetap up to date, sehingga tidak ditinggalkan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pelaku wisata di Desa Grogol, Bugiman (46 tahun) berterima kasih atas pelatihan keramahtamahan yang baru didapatnya kali ini. Dirinya berharap kegiatan ini bisa berlanjut untuk meningkatkan kualitas pemandu wisata yang berada di Desa Grogol, Seyegan ini.
“Kami berterima kasih pada InJourney yang sudah memberikan pelatihan selama tiga hari ini tentang keramahtamahan kepada tamu-tamu kita, customer kita, sehingga bisa meningkatkan kualitas dari pemandu yang melayani wisatawan. Kami sangat berharap sekali pelatihan selanjutnya bisa lebih banyak ilmu-ilmu yang kami butuhkan untuk melayani wisatawan secara lebih baik lagi,” pungkasnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa resmikan Rumah Layak Huni ke-10 di Kabupaten Sleman melalui bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan milik InJourney Destinations atau dulu dikenal PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC). Bapak Muhammad Salim, Warga Dusun Tulung, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta beruntung dipilih sebagai penerima bantuan yang layak didukung. […]
InJourney Destination Management berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menghadirkan Gerakan Bersama Perlindungan Anak (Geber Penak) tahun 2024 di Museum Candi Prambanan, kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Kamis (19/12/2024). Kegiatan yang diikuti oleh 270 siswa-siswi SMP/SMA di Kapanewon Prambanan, Kalasan, Berbah dan forum anak di […]