Komitmen Hadirkan Sinergitas Dukung Pengembangan Spiritual di Borobudur
InJourney Destination Management berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan pemanfaatan Candi Borobudur melalui agenda keagamaan dan spiritual yang akan digelar di tahun 2025 ini.
Direktur Komersial InJourney Destination Management Hetty Herawaty mengungkapkan bahwa dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI, serta berbagai pihak untuk mewujudkan pemanfaatan Candi Borobudur mengoptimalkan potensi destinasi serta kawasan Borobudur secara keseluruhan.
Dirinya menjelaskan bagaimana nanti konten tentang Waisak ini akan menjadi ada nilai inspirasi, bukan sekadar acara atau wisatanya, melainkan akan dipromosikan sehingga masyarakat sekitar Borobudur juga menerima manfaatnya.
“Kita semua ini tahu bahwa way of life-nya Buddha ini bisa jadi inspirasi bagi semua orang. Artinya, kita juga ingin membantu, berkontribusi, mendukung bagaimana caranya Waisak nanti ini akan lebih baik dari tahun lalu,” jelas Hetty Herawati saat rapat bersama Ditjen Bimas Buddha RI dalam pembahasan agenda kegiatan keagamaan Buddha yang akan dilaksanakan di Candi Borobudur pada tahun 2025, di Jakarta, Rabu (19/02/2025).
IDM berkomitmen mendukung aktivitas-aktivitas keagamaan di Candi Borobudur seperti halnya Waisak, Magha Puja serta program-program spiritual lainya akan berkembang dengan melibatkan masyarakat dan multi sektoral yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi semua pihak di kawasan Borobudur.
Dalam arahannya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menyampaikan pentingnya sinergi dan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan, sejalan dengan arahan kebijakan pemerintah yang menekankan persatuan dan kebersamaan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
“Nota kesepakatan antara empat kementerian dan dua gubernur menjadi landasan dalam pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha, dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010,” jelas Supriyadi.
Lebih lanjut, Supriyadi menjelaskan perlunya keterlibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan keagamaan di Borobudur.
“Masyarakat berharap agar dapat terlibat serta menerima manfaat tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga sisi spiritualitas dari keberadaan candi dan kegiatan keagamaan yang kita lakukan,” sebutnya.
Rapat ini membahas pentingnya perizinan dari Kementerian Kebudayaan untuk setiap kegiatan di Candi Borobudur serta pentingnya promosi mengingat Candi Borobudur merupakan bagian dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia.
Potensi umat Buddha di ASEAN yang mencapai sekitar 500 juta jiwa serta keterlibatan berbagai pihak dalam mempublikasikan acara ini, diharapkan dapat menarik wisatawan dan memperkuat posisi Borobudur sebagai pusat spiritual Buddha dunia.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, InJourney Destination Management, serta para penyelenggara kegiatan keagamaan Buddha.
Sumber: bimasbuddha.kemenag.go.id

Sebanyak 1163 penggalang pramuka mengikuti agenda Jambore Ranting Kalasan ke VII di Bumi Perkemahan Rama Shinta, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan yang diadakan oleh Kwartir Ranting 10 Gerakan Pramuka Kalasan, Sleman, ini dilakukan selama dua hari, dari 15–16 Oktober 2025 dengan mengusung tema Wujudkan Penggalang Tangguh, Mandiri, dan Berbudaya. Ribuan peserta ini terbagi dalam 74 regu […]

InJourney Destination Management (IDM) berkolaborasi dengan Isha Foundation, organisasi nirlaba internasional menghadirkan program meditasi Miracle of Mind di kawasan Candi Prambanan. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh pada 10 Oktober 2025, sekaligus rangkaian pra peluncuran Samadha, aktivitas wellness di destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Kegiatan […]