Prambanan Siap Menyambut Ribuan Umat Hindu pada Tawur Agung Kesanga Tahun Saka 1947
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia I Nengah Duija, memastikan persiapan Tawur Agung Kesanga berjalan sesuai rencana. Hal tersebut disampaikan saat press conference pelaksanaan Tawur Agung Kesanga Tahun Saka 1947, di Kantor Unit Prambanan, Klaten, Kamis, 27 Maret 2025.
“Saat pelaksanaan Tawur Agung Kesanga nanti dibutuhkan koordinasi dan sinkronisasi yang ketat antara berbagai stakeholder serta elemen terkait,” jelasnya.
Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI mengajak untuk menjadi rangkaian yang dimulai sejak Melasti, Tawur Agung Kesanga dan Nyepi. Nyepi diharapkan bisa mempunyai dampak terhadap penyelamatan bumi. Selama 24 jam tanpa aktivitas, diharapkan ada dampak positif yang didapatkan bumi, polusi udara yang bisa dikurangi hingga energi yang dihemat. Nyepi dinilai sangat tepat menjadi metode penyelamatan bumi.
“Prambanan jadi konsepsi teologi, pusat peradaban Hindu di abad 8 dan 9. Secara fungsional Siwaistik bisa membersihkan alam semesta ini. Siwa menjadi pembasmi sesuatu yang tidak relevan. Momen Nyepi ini harapannya bisa menjadi upaya dari sisi keagamaan, menyelamatkan bumi,” jelasnya.
Ketua Panitia Nyepi DIY Tahun Saka 1947 I Nyoman Gunarsa mengatakan ada dua bagian utama dalam agenda tersebut yakni acara seremonial dan ritual. Ritual Tawur Agung Kesanga meliputi Nuwur Tirta, Upacara Caru Panca Kelud Yama Raja, Rejang Dewa, Pemujaan, Persembahyangan Bersama, Tirta Pengelukatan Umat, Ngayab Byakala, Durmanggala, dan Prayascita, Puja Tri Sandhya, Kramaning Sembah, Meditasi/Hening (Doa Perdamaian), Nunas Tirta Wangsuhpada dan Parade Budaya Ogoh-ogoh dan Gunungan di Candi Prambanan.
Sementara acara seremonial ini nanti akan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Menteri Agama, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gubernur Jawa Tengah, dan pejabat lainnya. Kegiatan seremonial ini berisi arahan dan sambutan serta pertunjukan tari dan lainnya.
“Tawur Agung Kesanga merupakan upacara penyucian alam semesta untuk mengembalikan keseimbangan antara manusia dan lingkungan. Tujuan utama upacara ini untuk mengembalikan sari-sari alam yang telah digunakan manusia kepada para Butha, menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan, membakar segala kejahatan di muka bumi dan dalam diri manusia, menyelaraskan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta,” jelasnya.
Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya menjelaskan Hari Suci Nyepi merupakan bentuk peringatan bagi diri sendiri dalam melaksanakan kebajikan untuk alam semesta.
“Memaknai Hari Suci Nyepi adalah sebuah momentum perenungan diri dalam arti introspeksi (mulat sarira) apa yang sudah dilakukan dalam waktu setahun ini. Jalan perenungan melalui Catur Brata Penyepian yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelanguan (tidak bersenang-senang), dan amati lelungan (tidak bepergian),” katanya.
GM Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana pendukung seperti lahan parkir kendaraan, toilet dan alur kunjungan.
“Kami akan mendukung penuh kegiatan Tawur Agung Kesanga dengan menyiapkan fasilitas di tempat kami, yaitu parkir, kami sediakan di dua titik, di TWC Prambanan untuk umat yang berasal dari wilayah Jawa Tengah dan di unit Teater dan Pentas Ramayana bagi umat dari wilayah DI Yogyakarta. Kami juga siapkan personel untuk kelancaran arus, baik lalu lintas maupun layanan operasional,” jelasnya.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) mempersilakan masyarakat menyaksikan Upacara Tawur Agung digelar umat Hindu di pelataran Candi Prambanan, sebagai rangkaian Upacara Hari Suci Nyepi. Rangkaian kegiatan Tawur Agung berlangsung sejak pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, sedangkan Pawai Ogoh-Ogoh pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
“Perayaan Tawur Agung merupakan aktivitas yang bisa diikuti oleh berbagai pihak untuk turut merasakan pengalaman autentik yang istimewa. Di momen ini, pengunjung bisa melihat kekayaan seni budaya agung yang menghidupi warisan budaya dunia. Sebuah perayaan yang sajian menawan untuk yang gemar menjelajahi budaya Indonesia,” pungkasnya.

Sebanyak 426 penari dari 23 sanggar tari yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Klaten mengikuti Gelar Parade Tari Klaten Obah Bareng #2 dalam rangka peringatan Hari Tari Sedunia, di Lapangan Sentono, kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Klaten, Minggu (27/4/2025). Kegiatan ini bukan hanya menyemarakkan Hari Tari Sedunia, namun juga diharapkan bisa menumbuhkan potensi […]

Memperingati Hari Kartini, InJourney Destination Management memberikan penghargaan kepada lima perempuan inspiratif dari tiap unit kerja di lingkungan IDM, antara lain Taman Wisata Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko, Unit Teater dan Pentas Ramayana serta The Manohara Hotel Yogyakarta. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Utama IDM Febrina Intan, Direktur Komersial IDM Hetty […]