Ribuan Umat Buddha Mengikuti Prosesi Apihoma di Candi Borobudur
Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah mengikuti upacara Apihoma Catur Kiblat Borobudur di lapangan Kenari Candi Borobudur, Sabtu (28/6/2025). Kegiatan ini dilakukan oleh Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfozong Kasogatan Indonesia bersama Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia.kembali menggelar Upacara Apihoma Catur Kiblat di Candi Agung Borobudur pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Acara diawali dengan seremonial pembukaan yang menyuguhkan kesenian lokal dari anak-anak Vihara Vajra Giri Putra Cipari, Cilacap, serta pagelaran sendratari Vajrapuja dari sekolah Minggu Prajna Bakti, Vihara Vajra Bumi Satya Dharma Virya, Lamuk, Temanggung. Selanjutnya, sesi ritual menampilkan persembahan api catur kiblat dalam paduan doa-doa berbahasa Jawa dan mantra. Acara ditutup dengan pradaksina dan meditasi malam purnama di puncak Candi Borobudur.
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama RI Nyoman Suriadharma, memberikan apresiasi serta dukungan untuk pelaksanaan kembali upacara sakral ini di tahun-tahun mendatang. Ia menilai upacara ini sarat akan makna-makna luhur dalam kehidupan.
“Saya melihat tiga makna utama dalam acara ini, pertama ini perwujudan semangat umat untuk selalu merawat tradisi luhur sebagai praktik spiritualitas yang sangat baik. Kedua, ini merupakan perwujudan harmonisasi di antara umat dengan kerjasama dua majelis besar dalam penyelenggaraan ini, dan makna ketiga ini salah satu visualiasi untuk menghapus dan melenyapkan kekotoran batin dalam diri kita, dan juga mengembangkan harapan-harapan baik bagi semua makhluk,” jelas Nyoman.
Upacara Apihoma dipimpin sepuluh Dharmacarya dan Biksu, serta melibatkan 12 Pandita Dharmma Duta dan 31 Pandita Lokapalasraya selaku pendamping, dengan peserta melebihi 1000 orang dari seluruh pelosok dalam dan luar negeri. Mayoritas peserta adalah umat Tantrayana dari berbagai daerah seperti Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Cilacap, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Solo, Salatiga dan Kota Semarang. Sementara dari luar Jawa berasal dari Makassar, Medan, Palembang, Jambi, Lampung dan Bali.
Ketua Paitia, Yusuf Sumartha, menjelaskan bahwa Apihoma kali ini mengusung adinata Bodhisatva Vajrasattva Catur Kiblat yang hanya ada di Indonesia. Ia menambahkan upacara ini juga sebagai wujud pelestarian budaya Nusantara.
“Sejauh kita mengingat Apihoma di empat penjuru seperti ini adalah satu-satunya di Indonesia mungkin juga di dunia. Upacara ini sekaligus sebagai wujud pelestarian budaya, dimana dari sudut pandang Agama Buddha, Apihoma menjadi tonggak kebangkitan kembali Tantra Buddhis di Jawadwipa. Dari sudat pandang internal Zhenfo Zong, acara ini adalah salah satu kegiatan rutin terbesar aliran True Buddha di seluruh dunia,” terang Yusuf.
Siti Hartati Murdaya, Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia, menyampaikan terima kasih serta apresiasi atas penyelenggaraan upacara ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada kedua majelis besar Agama Buddha Tantrayana dan juga segenap umat yang sangat antusias dalam mengikuti upacara sakral ini. Semoga ke depan, kerjasama ini akan terus terjalin dengan baik,” ujarnya.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management bekerja sama dengan PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menghadirkan pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) bagi 120 pelaku usaha di Kampung Seni Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dari tanggal 24–26 Juni 2025. Pelatihan intensif selama tiga hari ini merupakan […]

Mandiri Jogja Marathon 2025 yang merupakan salah satu event sport tourism terbesar di Indonesia, sukses diselenggarakan di kawasan situs Warisan Dunia Prambanan Temple Compounds yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kegiatan ini selain untuk menyemarakkan event pariwisata berbalut olahraga di Indonesia, sekaligus memperkenalkan warisan budaya yang diakui oleh UNESCO tersebut. Acara Mandiri […]