Workshop Kolaboratif untuk Transformasi Anjungan Daerah TMII
Taman Mini Indonesia Indah berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara RI, Kementerian Kebudayaan RI, Kementerian Pariwisata RI mengadakan kegiatan Workshop Kolaboratif: Tata Kelola, Promosi dan Rancang Program Anjungan Daerah di Gedung Sasana Utama, TMII, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergi serta mengintegrasikan kebijakan nasional antarkementerian dalam rangka transformasi Anjungan Daerah.
Empat tujuan dari workshop ini, yaitu sebagai etalase identitas daerah, kedua sebagai pusat aktivitas dan kolaborasi, ketiga, sebagai instrumen promosi strategis, dan terakhir menjadi jembatan nasional dan global dengan permulaan yang tepat, terukur, kolaboratif, dan bersinergi.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI Setya Utama bersama Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan dan Plt Direktur Utama TMII Ratri Paramita menghadiri pembukaan workshop tersebut.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik dengan diselenggarakannya workshop ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk berdialog, berbicara, apalagi tentang anjungan Taman Mini yang umurnya sudah lebih dari 50 tahun.
Di hadapan lebih dari 60 peserta perwakilan 34 anjungan yang menghadiri Gedung Sasono Utomo, TMII, menurutnya ini adalah komitmen dari pemerintah di bawah Presiden Prabowo untuk menjadikan budaya ini fondasi bangsa dalam pembangunan jati diri identitas.
“Dari hari pertama (menjabat) saya mengatakan kita perlu reinvent Indonesian identity. Karena identitas kita ini sebenarnya sangat luar biasa kuat pokok akarnya, dan itu adalah budaya dan peradaban. Saya selalu mencatatkan dua hal, pertama soal kekayaan dan kedua keberagaman,” ujarnya.
Ia menyebutkan Undang-undang dasar 1945 yang menjadi dasar dari konstitusi, yakni Pasal 32, yakni Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
“Kemudian diterjemahkan menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 sebagai pemajuan kebudayaan. Pemajuan kebudayaan itu termasuk di dalamnya adalah pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan,” ucap Fadli.
Fadli turut menyampaikan jika kebudayaan itu adalah etalase paling depan, kebudayaan itu adalah wajah peradaban. Perjalanan peradaban dari semua negara, maju atau tidak, dilihat dari kebudayaan. Hal itu penting sebagai engine bagi pembangunan. Tetapi kekayaan yang paling penting adalah kekayaan budaya yang menurutnya bisa menjadi ekonomi budaya.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI Setya Utama menyampaikan jika pihaknya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersama-sama menjaga dan mengembangkan Taman Mini Indonesia Indah. Sinergi ini menurutnya tidak hanya menghadirkan pengelolaan fisik kawasan, tetapi juga merawat nilai budaya, memperkenalkan kearifan lokal, serta menyediakan ruang pembelajaran bagi seluruh masyarakat.
“Melalui workshop kolaboratif ini, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat tata kelola, memperluas promosi, serta menghadirkan program-program anjungan daerah yang lebih berkualitas. Dengan demikian, Taman Mini Indonesia Indah akan semakin kokoh sebagai simbol keberagaman budaya Indonesia yang menyatukan,” tuturnya.
Setya Utama mengingatkan tentang tantangan yang semakin besar terutama dalam perkembangan teknologi, tren wisata, serta kebutuhan generasi muda yang menuntut pengelolaan lebih adaptif, inovatif, dan modern.
“Promosi yang kreatif, pelayanan yang berkualitas, serta peningkatan kegiatan yang relevan harus terus dikembangkan, agar Taman Mini Indonesia Indah tidak hanya menjadi ikon budaya nasional, tetapi juga mampu bersaing dengan destinasi wisata internasional,” lanjutnya.
Sementara, Plt Direktur Utama TMII Ratri Paramita mengatakan kepada para peserta untuk melakukan pembenahan.
“Workshop ini adalah momen yang sangat penting untuk kita semua. Bagaimana kita nanti merumuskan, mengkolaborasi dan mendapatkan arahan dari Pak Menteri. Bagaimana kita merumuskan ini bersama agar anjungan akan lebih indah, agar menjadi wajah untuk Indonesia,” ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Direktur Fasilitas Infrastruktur, Kementerian Ekonomi Kreatif Fahmy Akmal, Asisten Deputi Strategi Event Kementerian Pariwisata Fransiskus Handoko, serta para Sekretaris Daerah Provinsi se-Indonesia.

InJourney Destination Management menyelenggarakan pameran lukisan Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Sewu dengan teknik PlatiGleam oleh seniman asal Portugal, Nelson Ferreira. Pameran bertajuk Nyawiji–The Unity ini akan dimulai dengan Pop Up Exhibition berlangsung di Lalitavistara Restaurant, Borobudur Cultural Center, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (24/8/2025). Pameran lukisan akan dimulai lagi […]

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management mencatat kunjungan sebanyak 46.814 wisatawan yang berkunjung ke destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko pada masa libur HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dari tanggal 15–19 Agustus 2025. Sepanjang akhir minggu yang ditambah dengan cuti bersama ini, destinasi Taman Wisata […]