Kirab Budaya Meriahkan Agenda G20 di Candi Borobudur
Kirab Budaya dan Rapat Raksasa bertajuk “Nyawiji Nunggal Rasa” yang diikuti oleh dua ribu warga dari berbagai desa di kawasan Borobudur turut memeriahkan agenda kegiatan G20 Bidang Kebudayaan yang digelar dari tanggal 7-13 September 2022. Sebanyak 20 ogoh-ogoh yang terbuat dari pelepah pisang, kulit jagung, hingga serabut kelapa ini disesuaikan dengan karakter yang terpahat di relief Candi Borobudur.
Kirab Budaya dan Rapat raksasa G20 ini terdiri dari empat segmen kegiatan yakni; Ritus ‘Bangun Tuwuh’ di Candi Pawon, Kirab Budaya ‘Mulih Pulih’ dari Candi Pawon menuju Candi Borobudur, Rapat Raksasa ‘Nyawiji’ di Taman Lumbini Candi Borobudur, dan Parade Seni ‘Golong Gilig’.
Rangkaian dalam kirab ini diawali dari Desa Kembanglimus yang menampilkan ikon gajah. Kemudian disusul Desa Tuksongo dengan ayam, Desa Kenalan (penyu), Majaksingi (buaya) dan Desa Ngadiharjo (macan).
Kemudian Desa Karanganyar (angsa), Giripurno (kumbang), Candirejo (singa), Ngargogondo (celeng), Wringinputih (merak), Giritengah (kuda sembrani), Kebonsari (banteng), Bumiharjo (kerbau), Tegalarum (serigala), Sambeng (garuda), Tangjungsari (kera), Borobudur (badak), Wanurejo (kijang emas) dan Desa Karangrejo dengan ikon naga.
“Itu (ikon) semuanya bersumber dari inspirasi kita, Candi Borobudur. Semua fabel itu ada di Candi Borobudur. Setelah dilakukan riset dan lain-lain, setiap desa ternyata ada korelasi dengan makna dibalik binatang-binatang. Tadi ada kekuatan, menabung, toleransi dan lain-lain, jadi tentunya binatang tersebut merupakan simbol kearifan lokal yang terinspirasi relief dari Candi Borobudur,” kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Ristek Judi Wahjudin, Senin (12/9/2022).
Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, Pemkab Magelang terus mendorong kegiatan apapun termasuk kirab budaya sebagai upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi masyarakat di Borobudur. “Kita akan berkolaborasi dengan semua unsur dan komponen,” kata Adi.
PT TWC mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan berbagai pihak untuk menumbuhkan seni pertunjukan di kawasan Candi Borobudur. Pertumbuhan seni pertunjukan yang berkualitas ini akan menjadi daya tarik wisatawan dan mendukung mewujudkan destinasi pariwisata berkualitas di Jawa Tengah.
“Sebagai bagian dari holding BUMN Pariwisata InJourney, kami mendukung penuh adanya program-program yang bertujuan untuk menumbuhkan denyut nadi seni budaya di Borobudur dan bisa mengakselerasi pertumbuhan seni pertunjukan di Borobudur,” tutup AY Suhartanto.

Upaya pelestarian budaya Jawa bisa sekaligus menjadi bagian penting mendukung promosi budaya tradisional Indonesia, terutama di luar negeri. Budaya Jawa yang kaya tradisi, seni, dan nilai-nilai luhur, memiliki daya tarik global dan dapat diperkenalkan kepada dunia melalui berbagai cara di luar negeri. Salah satunya melalui lokakarya yang diberikan kepada para diaspora di Belanda. Inisiatif ini […]

Pertama Kali 450 Drone Show dan 2569 Lampion Hiasi Langit Borobudur, Hadirkan Keindahan Magis Tak Terlupakan bagi Pengunjung Perayaan Waisak 2569 BE/2025 mendorong lonjakan pengunjung ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku pengelola Candi Borobudur melalui anak usahanya, InJourney Destination Management (IDM) mencatat secara total tembus 100 ribu […]