Diplomasi Budaya dari Prambanan pada Asia-Europe Cultural Diplomacy Lab 2025
Candi Prambanan menjadi salah satu titik kunjungan peserta Asia-Europe Cultural Diplomacy Lab 2025 (ASEF LinkUp) pada Jumat (20/6/2025). Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Kebudayaan RI, dengan dukungan dari berbagai lembaga, antara lain Keraton Yogyakarta, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dan InJourney Destination Management.
Peserta yang merupakan pelaku seni dari 10 negara yaitu Brunei, Kamboja, Tiongkok, Jerman, India, Indonesia, Thailand, Polandia, Singapura, dan Swiss berbagi pengalaman dan wawasan terkait kerja sama lintas batas dan diplomasi budaya. Mereka akan membahas bagaimana seni dan budaya dapat menjadi alat untuk memperkuat hubungan antar negara dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik antara masyarakat.
Dalam kunjungan pertamanya, peserta ASEF LinkUp dari berbagai negara di Asia dan Eropa ini melakukan kunjungan ke situs Warisan Dunia UNESCO Prambanan Temple Compounds. Rombongan disambut oleh GM Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur sebelum berkeliling ke situs dengan ditemani oleh pemandu wisata yang telah disediakan.
Peserta tampak berkesan dan antusias mendengar penjelasan dari guide. Dalam kunjungan ini, para delegasi berkesempatan mempelajari sejarah dan keindahan arsitektur Candi Prambanan, serta memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Mereka juga berkunjung ke masing-masing ruangan yang ada di Candi Siwa Prambanan serta menjelajahi kekayaan sejarah dan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya.
Setelah berkeliling di Candi Prambanan dan Candi Sewu, peserta juga mengikuti Diskusi Manajemen Budaya bersama dua narasumber, yaitu Pamong Budaya Ahli Madya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Asmara Dewi membagikan pengetahuan tentang pelestarian Candi Prambanan yang masih berlangsung hingga sekarang.
Sementara, Direktur Komersial InJourney Destination Management Hetty Herawati terkait materi bertajuk Leaving a Legacy, Living the Art mengenai pengelolaan pariwisata pada situs warisan dunia berdasar konservasi, spiritualitas, dan keberlanjutan.
“IDM bukan hanya peninggalan pusaka, tapi kita juga berbicara terkait seni dan budaya dengan nilai-nilai lokal. Tugas kami adalah mengelola destinasi dengan melestarikan dan membentuk nilai lokal dalam penyajian modern. Keseimbangan antara pelestarian dan pariwisata. Di mana aset budaya perlu memberi manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat di sekitar,” jelas Hetty Herawati.
Peserta ASEF LinkUp 2025 akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk diskusi panel, lokakarya, dan kunjungan ke situs budaya dan seni di Yogyakarta. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dan wawasan mereka tentang diplomasi budaya dan kerja sama lintas batas.
Dengan demikian, ASEF LinkUp 2025 diharapkan dapat menjadi acara yang sangat bermanfaat bagi peserta dan dapat memperkuat hubungan antar negara melalui seni dan budaya. Dengan keberagaman peserta dan kegiatan yang diselenggarakan, ASEF LinkUp 2025 dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan diplomasi budaya dan memperkuat hubungan antar negara.

Sebanyak 1163 penggalang pramuka mengikuti agenda Jambore Ranting Kalasan ke VII di Bumi Perkemahan Rama Shinta, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan yang diadakan oleh Kwartir Ranting 10 Gerakan Pramuka Kalasan, Sleman, ini dilakukan selama dua hari, dari 15–16 Oktober 2025 dengan mengusung tema Wujudkan Penggalang Tangguh, Mandiri, dan Berbudaya. Ribuan peserta ini terbagi dalam 74 regu […]

InJourney Destination Management (IDM) berkolaborasi dengan Isha Foundation, organisasi nirlaba internasional menghadirkan program meditasi Miracle of Mind di kawasan Candi Prambanan. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh pada 10 Oktober 2025, sekaligus rangkaian pra peluncuran Samadha, aktivitas wellness di destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Kegiatan […]