Keraton Ratu Boko jadi Lokasi Perayaan Kelulusan Akhir Tahun Pembelajaran yang Istimewa
Destinasi Keraton Ratu Boko yang berada di perbukitan wilayah Prambanan, Sleman, dengan topografi yang beragam dan suasana alam yang masih asri dengan pepohonan yang rindang menjadi khas tersendiri dari cagar budaya yang diperkirakan dibangun di masa pemerintahan Rakai Panangkaran (746-784 M) dari Wangsa Syailendra.
Nuansa alami di bangunan cagar budaya ini yang menarik Yayasan Taman Cipta Karya Nusantara (TCKN) melalui The Lilliput World Montessori School, mengajak peserta didik dan orang tuanya masing-masing dalam acara bertajuk “From Palace to the World: A Celebration of Learning Beyond Boundaries” pada Sabtu (21/6/2025).
Lembaga pendidikan anak usia dini di Yogyakarta ini menggelar perayaan kelulusan akhir tahun yang tak terlupakan bagi peserta didiknya. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta, terdiri dari siswa, orang tua, pendidik, dan tamu undangan.
Menurut Ketua Yayasan TCKN Crista Trirahayu, penyelenggaraan perayaan kelulusan akhir tahun ini menjadi sebuah pengalaman belajar langsung yang mendalam bagi anak-anak untuk mengenal kekayaan budaya dan sejarah Nusantara. Pemilihan Ratu Boko sebagai lokasi perayaan akhir tahun memiliki makna filosofis yang kuat yakni menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya sejak dini
“Situs kuno yang dulunya adalah istana ini, dengan segala kemegahannya, melambangkan awal perjalanan pendidikan seorang anak. Harapannya, pendidikan anak usia dini berfungsi sebagai “istana” pertama dalam kehidupan mereka, yang membekali dan mempersiapkan mereka untuk menjelajahi dunia yang lebih luas,” jelasnya.
Crista mengatakan, Istana Ratu Boko adalah simbol yang sangat tepat untuk menggambarkan transisi penting ini. Acara ini menegaskan kembali misi The Lilliput World dalam membentuk karakter sejak dini dan menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa.
“Anak-anak kami tidak hanya lulus dari sekolah anak usia dini, tetapi mereka juga melangkah dari istana pendidikan pertama menuju dunia luas,” ujar Crista Trirahayu, Ketua Yayasan TCKN, dengan haru.
Dengan latar belakang situs arkeologi yang menyimpan jejak kejayaan masa silam, acara berlangsung penuh kekhidmatan sekaligus kegembiraan. Para siswa-siswi menampilkan berbagai pertunjukan tematik yang disesuaikan dengan kurikulum Montessori.
Mulai dari drama anak-anak, pertunjukan musik, hingga tarian tradisional khas Nusantara, seluruh rangkaian pertunjukan dirancang untuk mengangkat nilai budaya sekaligus mengekspresikan hasil belajar dan kreativitas siswa selama setahun penuh.
“Ratu Boko pernah menjadi tempat belajar, pusat pendidikan bernama Wihara Abhayagiri. Tempat di mana ilmu dan kebijaksanaan ditumbuhkan. Hari ini, kami membawa keluarga kami ke sini untuk merasakan semangat belajar itu. Untuk merangkul situs budaya luar biasa ini. Kami juga merasa diberkati atas keindahan alam yang ada di tengah kota yang sibuk,” jelasnya.
Dalam suasana penuh makna di Ratu Boko, selain memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menyelesaikan pendidikan usia dini, acara ini juga menampilkan pertunjukan tematik yang memukau dari para siswa lainnya.
Para orang tua yang hadir tampak antusias dan bangga saat menyaksikan putra-putri mereka tampil di panggung terbuka berlatar pemandangan indah Ratu Boko menjelang matahari terbenam. Bagi sebagian besar dari mereka, momen ini menjadi pengalaman pertama menyaksikan perayaan pendidikan dengan latar budaya yang begitu kuat dan berkesan.
Melalui kolaborasi strategis bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ini, Yayasan TCKN berharap dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa pendidikan holistik anak yang berbasis nilai dan budaya, dapat menjadi fondasi kuat bagi masa depan anak.
General Manager Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur menyambut positif kolaborasi ini. Menurutnya, Keraton Ratu Boko yang dibangun dengan megah oleh Rakai Panangkaran bisa menjadi lokasi acara momen spesial bagi semua pihak.
“Kami menyambut baik tempat ini dijadikan salah satu momen yang spesial bagi bapak ibu semua beserta putra-putrinya merayakan wisuda. Ini akan menjadi sebuah kenangan yang tidak terlupakan. Mudah-mudahan The Liliput World tahun depan bisa datang ke sini lagi,” pungkasnya.

Candi Prambanan menjadi salah satu titik kunjungan peserta Asia-Europe Cultural Diplomacy Lab 2025 (ASEF LinkUp) pada Jumat (20/6/2025). Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Kebudayaan RI, dengan dukungan dari berbagai lembaga, antara lain Keraton Yogyakarta, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dan InJourney Destination Management. Peserta yang merupakan pelaku […]

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management turut mengikuti agenda peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia. Agenda yang diadakan oleh Konsul Kehormatan Republik Indonesia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa ini juga akan meresmikan taman budaya khas Indonesia bertajuk Bali Indah Cultural Park di kota […]