Ramayana Academy Latih Penari dan Wiyaga Stichting Gema Rasa dari Belanda
Melissa Smilisukromo (18 tahun) tidak pernah menyangka menari di open air Ramayana Ballet Prambanan dan ditonton oleh ratusan pengunjung. Penari asal Rotterdam, Belanda ini mengaku mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan walau sedikit gelisah.
“Saya tidak berpikiran bahwa saya akan gelisah. Di saat-saat terakhir, justru saya malah berasa ingin menangis. Sangat menakutkan. Ada banyak orang yang melihat penampilan saya. Dan ketika saya berada di panggung, saya tersenyum dan senang berada dan tampil di sini,” jelasnya setelah tampil di Ramayana Open Air Prambanan, Selasa (12/8/2025).
Hal ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara InJourney Destination Management dengan Stichting Gema Rasa, pelestari seni budaya Jawa yang diikuti oleh para diaspora di negeri Belanda.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya strategis memperkuat diplomasi seni tradisi budaya Indonesia dan memperluas jejaring pelestarian seni tradisi, khususnya melalui keterlibatan komunitas diaspora.
Ketua Stichting Gema Rasa Ference Wongsokario Nojotaroeno mengatakan bahwa ini merupakan salah satu kesempatan luar biasa untuk tampil di perhelatan Ramayana Ballet Prambanan.
“Saya sangat terpukau ketika pertama kali melihat Ramayana Ballet Prambanan. Saya berharap bisa bermain gamelan dan menari di pertunjukan ini. Dan ini menjadi kenyataan. Mimpi yang menjadi kenyataan dan saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian ini,” jelasnya.
Gema Rasa membawa sekitar empat penari dan delapan pemain gamelan untuk berlatih sebelum pentas di pertunjukan Ramayana Open Air. Workshop bertajuk Ramayana Academy ini melatih para penari dan pemain gamelan dibimbing langsung oleh seniman Ramayana Prambanan.
Di pertunjukan ini, para penari ini mempelajari Tari Cipat Cipit. Tari berdurasi sekitar tujuh menit ini merupakan tari tradisional jawa yang menggambarkan keceriaan remaja dalam berinteraksi dan menjalin persahabatan.
Sementara para pemain gamelan berlatih gendhing Cipat-Cipit. Sementara tembangnya adalah Eling-Eling Banyumasan. Selain itu, mereka juga berlatih gendhing Lancaran Manyar Sewu dan gendhing Lancaran Sluku-Sluku Batok.
Ramayana Academy merupakan wadah pengembangan talenta dengan penyelenggaraan pelatihan seni tradisional bagi generasi muda, baik domestik maupun mancanegara.
Melalui lokakarya yang diberikan kepada para diaspora dari Belanda ini, Ramayana Academy diharapkan dapat melestarikan budaya Jawa sekaligus menjadi bagian penting mendukung promosi budaya tradisional Indonesia, terutama di luar negeri.

Wakil Bupati Magelang Sahid bersama Direktur PT Taman Wisata Borobudur Mardijono Nugroho, Wakil Sekjen Senopati Nusantara, Nurjianto, serta jajaran forkopimcam Borobudur membuka gelaran Pameran dan Bursa Tosan Aji bertajuk Ngudi Kawruh Sejatining Tosan Aji. Pameran yang digelar pada tanggal 29–31 Agustus 2025 di Kampung Seni Borobudur, Magelang, Jawa Tengah ini, menampilkan sekitar 51 penjual dan […]

Direktur Komersial InJourney Destination Management Hetty Herawati bersama VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto melakukan proses penandatanganan kerja sama di Lalitavistara Resto, Borobudur Cultural Center, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/8/2025). Kerja sama antara pengelola destinasi heritage warisan dunia dengan brand pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia ini […]