IDM Hadirkan Pelatihan Keramahtamahan Khas Lokal di Kabupaten Purworejo
InJourney Destination Management berkolaborasi dengan InJourney Airports menyelenggarakan InJourney Hospitality House di Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 16–18 September 2025 ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari pegiat wisata dan pelaku UMKM di Kecamatan Bener dan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.
Pelatihan batch kelima di tahun 2025 ini dihadirkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan mindset hospitality bagi pegiat wisata dan pelaku usaha di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Pelatihan terdiri dari empat modul utama yaitu sikap pelayanan yang profesional, komunikasi dalam pelayanan (hospitality communication), kebersihan produk dan lingkungan, serta cara berpenampilan yang sesuai dengan standar pariwisata. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi pertolongan pertama pada kecelakaan yang dihadirkan oleh pemateri dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sustainability Division Head InJourney Destination Management Ismiyati mengatakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ini merupakan bagian untuk memberikan edukasi yang komprehensif terkait keramahtamahan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
“Purworejo ini adalah kawasan terdekat yang mendukung kawasan super prioritas Borobudur. Harapan kami dengan bersama-sama melalui pelatihan ini bisa mengangkat hospitality ini menjadi satu modal, satu visi misi utama kita membawa keramahtamahan kepada dunia. Karena pariwisata tidak tentang destinasi saja, namun juga pengalaman dan pelayanan,” jelasnya.
Camat Bener Kabupaten Purworejo Vivin Suryandari Feriyani mengapresiasi pelatihan InJourney Hospitality House yang mengangkat tema Menghadirkan Keramahtamahan Khas Indonesia untuk Dunia ini. Menurutnya, dengan tema tersebut, peserta tetap bisa mempertahankan lokalitas yang ada untuk menghadirkan kekhasan Indonesia di mata dunia.
“Kehadiran IHH ini bukan untuk merubah karakteristik domestik warga Indonesia. Tapi bagaimana kita tetap berada pada karakteristik kita sebagai warga negara Indonesia dengan keanekaragamannya, baik budaya, seni dan agama. Ini kekhasan Indonesia yang perlu kita angkat untuk menghadirkan wisatawan mancanegara datang berkunjung, mengagumi dan berinvestasi di sini,” jelasnya.
Camat Bener Kabupaten Purworejo Vivin Suryandari Feriyani berharap para peserta bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat sehingga bisa memajukan potensi desa masing-masing.
“Mari kita gunakan waktu yang terbatas ini untuk benar-benar fokus dan ilmu yang kita terima bisa diimplementasikan di desa masing-masing. Mari kita tularkan ilmu ini untuk bisa mengembangkan potensi wisata masing-masing. Saya yakin wilayah kita banyak potensi, hanya saja perlu menggali, mengidentifikasi dan pastinya bisa mengajak warga lainnya untuk bareng-bareng mengembangkannya,” jelasnya.
Plt. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo Bangun Erlangga Ibrahim mengatakan bahwa industri pariwisata di Kabupaten Purworejo didukung oleh 54 desa wisata yang tersebar di kawasannya. Sementara, kawasan Menoreh yang terdiri dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Loano, Kecamatan Bener dan Kecamatan Kaligesing merupakan daerah yang memiliki desa wisata terbanyak di Kabupaten Purworejo.
“Kita masuk di kawasan otorita Borobudur. Di dekat sini ada Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener. Ini kan sudah menjadi satu isu-isu strategis,yang harus kita tangkap dengan baik. Tantangannya banyak, salah satunya aksesibilitas. Maka semangat pelaku wisata yang hadir di sini, jangan lupa tidak hanya mendengarkan materi namun juga membangun ketersambungan dan jaringan antarpelaku wisata di Purworejo,” jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan IHH Desi Puspitowati (26 tahun) mengatakan bahwa pelatihan ini mengembangkan potensi pegiat wisata lokal, khususnya terkait dengan keramahtamahan yang tetap mengedepankan nilai-nilai lokal. Hal ini diharapkan bisa mengembangkan potensi pariwisata lokal yang ada di kawasan ini, salah satunya Gunung Mangguljoyo, kerajinan anyaman bambu dan produk lokal gula aren.
“Kami berharap kegiatan ini bisa membantu mengembangkan potensi sumber daya manusia untuk menghadirkan pariwisata berkualitas di sini. Didukung dengan potensi sumber daya alam yang indah serta produk lokal yang otentik dan mendukung peningkatan perekonomian lokal,” pungkasnya.

InJourney Destination Management menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada wisatawan domestik maupun mancanegara atas antusiasme besar untuk berkunjung ke Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Peningkatan minat ini menunjukkan bahwa dua warisan dunia UNESCO tersebut tetap menjadi magnet pariwisata budaya Indonesia. “Besarnya minat wisatawan adalah anugerah sekaligus tanggung jawab bagi kami untuk meneruskan keberlanjutan cerita warisan Indonesia. Kami […]

InJourney Destination Management mengikuti agenda Wonderful Indonesia Business Matching (WIBM) di Tiongkok dan Korea Selatan. Kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat promosi pariwisata Indonesia ke pasar wisatawan di Asia Timur, terutama di Tiongkok dan juga Korea Selatan. Wonderful Indonesia Business Matching (WIBM) dengan kampanye Go Beyond Ordinary ini menghadirkan […]