download

InJourney Hospitality House Latih Ratusan Pelaku Pariwisata di Sekitar Borobudur

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (InJourney Destination Management), bersama PT Angkasa Pura I sebagai bagian dari holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Group, selenggarakan program InJourney Hospitality House (IHH) untuk ratusan pelaku industri pariwisata di Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). IHH adalah perwujudan komitmen untuk membuka akses peningkatan kemahiran seputar keramahtamahan dan pelayanan yang berciri Indonesia. Program IHH dilangsungkan mulai tanggal 29 hingga 31 Mei 2024, difasilitasi oleh tenaga pelatih profesional menekankan tujuan menghadirkan pariwisata berkelanjutan di kawasan Borobudur.

Pelatihan ini diikuti oleh 120 peserta dari tiga desa, yakni Desa Tegalarum, Desa Kebonsari, dan Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Peserta pelatihan meliputi berbagai profesi, seperti anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), anggota BUMDes, pegiat desa wisata, pegiat Balai Ekonomi Desa (Balkondes), perajin, pemandu wisata lokal, pelaku UMKM, petani, dan perangkat desa setempat.

Diadakan di Pasar Tani Morosuka, Desa Tegalarum, Borobudur, program pelatihan ini dirancang agar pelaku wisata dan UMKM memiliki wawasan luas dan dapat menerapkan standar pelayanan prima yang menunjukkan keramahtamahan sehingga mampu menjadi pengalaman berkesan dan berkualitas bagi wisatawan.

Corporate Secretary PT TWC, AY Suhartanto, menjelaskan, “InJourney Group berupaya membangun kesadaran masyarakat akan nilai-nilai budaya luhur seperti keramahtamahan dan saling tolong menolong, yang sesuai dikembangkan menjadi karakteristik Borobudur sebagai destinasi wisata. Kami berkeinginan untuk terus berkontribusi dalam membangun sikap tersebut melalui pemberdayaan masyarakat di kawasan ini.”

GM PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Ruly Artha, menambahkan, “Kami bertanggung jawab mendorong terciptanya standar pelayanan yang mencerminkan keramahtamahan Indonesia sebagai bagian dari ekosistem aviasi dan pariwisata. Mari berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi kita dalam menyambut wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, dengan layanan end-to-end mulai dari bandara hingga destinasi wisata.”

Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Mulyanto, menyatakan bahwa pelatihan IHH di Borobudur diharapkan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat sekitar. “Pariwisata memutar roda perekonomian warga, tidak hanya yang terlibat langsung tetapi juga sektor pendukung seperti tukang ojek dan parkir kendaraan. Semoga pelatihan ini memberikan efek berlipat ganda bagi kesejahteraan warga,” ujarnya.

Camat Borobudur, Subiyanto, mewakili Forkopimcam menekankan pentingnya pelayanan prima di DPSP Borobudur. “Program pemberdayaan ini diharapkan dapat membangun komunikasi intensif antar desa di Borobudur, pemerintah daerah, dan BUMN. Mari kita berbagi informasi dan berkolaborasi untuk mengaktualisasikan potensi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan.”

Agustina Triningtiyas (19 tahun), satuan keamanan (security), menuturkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat, mengajarkan kami dasar-dasar pelayanan seperti cara berkomunikasi efektif dan menyambut pelanggan. Semoga kami dapat langsung mempraktikkannya kepada pelanggan dan wisatawan,” ungkap peserta asal Kembanglimus, Borobudur ini.

Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto mengatakan bahwa IHH ini merupakan bagian dalam membangun ekosistem pariwisata, terutama di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur. “Kita tidak lagi berbicara sektoral, bahwa pariwisata ini terkoneksi antara YIA dan destinasi serta kawasan sekitarnya. Hal ini turut menantang kita untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang hadir di sektor pariwisata. Nantinya, pariwisata ini pun menjadi unggulan terhadap perekonomian Indonesia,” pungkasnya.