Dorong Kemandirian, IDM Hadirkan Pemberdayaan Keterampilan Khusus Penyandang Disabilitas Komunitas SAPADIFA di Bantul
InJourney Destination Management (IDM) menyelenggarakan InJourney Creativity House Pemberdayaan Keterampilan Khusus Penyandang Disabilitas di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan pelatihan intensif anyaman bambu bagi anggota Lembaga Kesejahteraan Sosial Sahabat Pemerhati Difabel (LKS SAPADIFA). Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, mulai dari 29 Septemper hingga 3 Oktober 2025.
Peserta InJourney Creativity House mendapatkan pelatihan anyaman bambu yang difokuskan pada peningkatan keterampilan tangan, pengembangan kreativitas, serta kemandirian ekonomi. Kegiatan ini juga menjadi ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas agar dapat terus berkarya dan berdaya di lingkungannya.
“Di Bantul, bambu melimpah dan menjadi peluang yang luar biasa untuk teman-teman SAPADIFA. Melalui pelatihan ini, kami ingin keterampilan yang diajarkan benar-benar bisa diaplikasikan dan berlanjut. Kami juga membantu penyediaan alat operasional dan dukungan pemasaran agar proses produksinya berkelanjutan,” jelas Sustainability Division Head IDM Ismiyati.
Selama lima hari pelatihan, peserta diajak memahami berbagai teknik dasar anyaman, mulai dari pemilihan dan pengolahan bambu hingga pengembangan desain produk yang memiliki nilai jual tinggi. Lebih dari sekadar pelatihan keterampilan, kegiatan ini menjadi ruang untuk menumbuhkan kemandirian, membangun kepercayaan diri, dan mempererat kolaborasi antaranggota komunitas.
“Lima hari ini bukan hanya pelatihan, tapi momentum perubahan. Kami berkomitmen mendampingi teman-teman difabel untuk terus berkembang dan menjadi mandiri,” tambah Ismiyati.
Salah satu peserta pelatihan, Sulistyo (33 tahun) mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menambah preferensi dan berpeluang menambah usaha dari bahan anyaman bambu. Ketertarikan peserta ini selaras dengan ketersediaan bahan baku yang mudah ditemukan di wilayah Imogiri, Bantul.
“Usulan program ini kami kumpulkan dari teman-teman disabilitas. Mereka ingin belajar teknik menganyam, karena bahan baku mudah ditemukan. Sementara pesanan besek masih terus ada karena pasarnya besar. Maka kami harap, pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan pembuatan, juga bagaimana cara pemasaran agar produk bisa terserap ke konsumen secara langsung,” jelasnya.
Kolaborasi InJourney Destination Management dengan LKS SAPADIFA bukanlah hal baru. IDM mendukung hal tersebut dengan menyalurkan sejumlah bantuan alat kerja kepada disabilitas pelaku UMKM. Melalui program tersebut, para peserta difabel mendapatkan ruang lebih luas untuk berjejaring, belajar, dan mengembangkan potensi diri.
InJourney Destination Management berupaya menciptakan ruang-ruang pembelajaran yang memberdayakan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan untuk memastikan setiap elemen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat tumbuh dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem pariwisata nasional.
InJourney Destination Management mencatat peningkatan kunjungan ke destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, pada saat penyelenggaraan event Borobudur Marathon, Minggu (16/11/2025). Destinasi Taman Wisata Candi Borobudur dikunjungi sebanyak 15.040 wisatawan. Kunjungan wisatawan ke pelataran atau zona II Candi Borobudur sebesar 13.923 wisatawan. Sementara kunjungan naik Candi Borobudur sebesar 1.117 wisatawan. Merujuk data Kompas, jumlah peserta […]
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir mengatakan bahwa event olahraga bisa mendekatkan Borobudur kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan setelah melepas pelari Half Marathon pada ajang Borobudur Marathon 2025 di Taman Lumbini, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025). “Saya cukup lama di borobudur. Borobudur ini menjadi kompleks tidak hanya kebudayaan tapi […]
