download

Pelepasan 40 Bhikku Thudong Lakukan Perjalanan Spritual Ke Candi Borobudur Untuk Perayaan Waisak 23 Mei Mendatang

4 minutes

Jakarta, 14 Mei 2024 – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dikelola InJourney Destination Management (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko) anak usaha dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal dengan InJourney, menjadi lokasi terselenggaranya prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong yang akan melakukan perjalanan spiritual menuju Candi Borobudur menjelang perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE. Acara yang berlangsung pada Selasa, 14 Mei 2024, ini merupakan bagian dari komitmen InJourney Group dalam mengembangkan aktivitas spiritual dengan mengusung konsep harmonisasi dan nilai kebhinekaan bangsa Indonesia.

Pelepasan Bhikkhu Thudong ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dengan tema “Enlightened in Harmony”, momen #WaisakdiBorobudur diharapkan mendorong pencerahan moral dan spiritual melalui nilai-nilai universal Candi Borobudur. Prosesi di TMII, yang dihadiri ribuan masyarakat, mencerminkan keragaman, saling menghargai, dan toleransi yang menjadi esensi kebhinekaan Indonesia.

Secara seremonial, para Bhikkhu Thudong menerima penyerahan simbolis bendera merah putih, bendera majelis Buddha, dan roda Dharma. Prosesi ini diiringi doa dari enam agama di area Promenade TMII, mencerminkan harmonisasi nilai-nilai spiritual dan memperkuat rasa persaudaraan serta kebhinekaan bangsa Indonesia. Acara diakhiri dengan prosesi Fang Shen atau pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian abadi serta larung lentera harapan yang dilakukan di Danau Archipelago.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, hadir dan turut menyambut kedatangan dari para Bhikkhu di TMII. Beliau menyampaikan bahwa momentum perayaan Waisak ini menjadi momentum yang sakral terlebih lagi dilakukan di Candi Borobudur yang mana lokasi tersebut telah dilakukan penataan menjadi pariwisata di bidang religi. “Dengan perayaan Waisak nyatanya dapat mengundang minat wisatawan hingga 300 ribu orang ke Candi Waisak, jumlah ini tentu berpengaruh pada tingkat keterisian penginapan di sekitar Borobudur hingga wilayah Yogyakarta, sehingga dampak ekonomi positif dapat dirasakan dengan wisata religi ini,” jelasnya. 

Pada kesempatan ini, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga turut menyambut kedatangan dari 40 Bhikkhu Di Sasana Langen Budoyo, TMII. “Selamat datang kepada 40 Bhikkhu dari berbagai negara Asean seperti Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia sendiri yang akan melalukan kegiatan Thudong, di mana Thuddong merupakan kegiatan spriritual untuk jalan kaki menuju Candi Borobudur, tempat prosesi puncak hari raya Waisak 2568 B,” ujarnya. 

Kartika menjelaskan bahwa Borobudur dikenal sebagai bagian dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang juga menjadi episentrum umat Buddha dalam melakukan ibadahnya. Dikelola oleh InJourney Destination Management, Tiko meyakini pengelolaan Candi Borobudur dapat menjaga keseimbangan sebagai destinasi pariwisata namun memiliki uniqueness tersendiri melalui konsep spiritual destination

Sementara, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengungkap alasan TMII dipilih jadi titik awal ritual Thudong 40 Bhikkhu tersebut. Menurutnya, lokasi ini dipilih karena sarat akan nilai budaya dan lambang kebhinekaan serta keragaman Indonesia. “TMII merupakan aset warisan Indonesia di bawah InJourney. Dari TMII nanti 40 Bhikkhu berjalan menuju Candi Borobudur, jadi ada nilai-nilai spritual yang signifikan dalam perjalanan tersebut,” ungkap Maya.

“Prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong kali ini sangat istimewa. Kehadiran masyarakat umum yang turut melepas perjalanan suci para Bhikkhu Thudong menjadi simbol harmonisasi, yang merupakan modal utama dalam memperkuat dan memajukan bangsa Indonesia,” tambah Maya Watono.

InJourney turut memposisikan Candi Borobudur melalui spiritual pilgrim tourism yang mengedepankan spirit-spirit dari heritage, culture dan juga nilai-nilai spiritual. “Sehingga tidak semata-mata pariwisata atau perayaan namun juga kedepannya dapat menarik wisatawan minat khusus yakni pilgrim spiritual ke Candi Borobudur tak hanya domestik namun juga mancanegara,” jelasnya.

Komitmen InJourney Pastikan Kelancaran Ibadah Perayaan Waisak yang Khidmat

Masyarakat yang hadir di TMII juga dapat mengikuti prosesi walking meditation yang dipimpin oleh para Bhikkhu di area jogging track TMII. Walking meditation ini bertujuan mengembangkan keterampilan mencapai kedamaian diri, mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan kesadaran diri. Setelah walking meditation, Bhikkhu Thudong dan seluruh peserta mengikuti prosesi Lentera Harapan Semesta, melarung lentera di Danau Archipelago, TMII sebagai simbol menebar harapan dan kebajikan untuk mencapai kebahagiaan semesta.

“Seluruh prosesi ini merupakan bentuk penghormatan kami kepada para Bhikkhu yang akan melawat ke situs suci Candi Borobudur pada perayaan Waisak tahun ini. Kami berharap perjalanan Bhikkhu Thudong ini dapat menumbuhkan kebersamaan, toleransi, dan semangat persaudaraan,” jelas Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis InJourney Destination Management, Hetty Herawati.

Hetty Herawati menegaskan bahwa TMII sebagai destinasi budaya yang mencerminkan keragaman dan kekayaan Indonesia, menjadi pusat diseminasi nilai-nilai kemajemukan. “TMII merepresentasikan harmoni keragaman Indonesia. Kehadiran umat dan masyarakat menunjukkan harmoni, kasih sayang, dan toleransi di bumi pertiwi,” ujarnya.

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 B.E, YM Bhante Dhammavuddho, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan kelancaran penyelenggaraan prosesi ini. “TMII memberikan ruang bagi keberagaman untuk tumbuh dan berkembang. Aktivitas seni budaya tradisi yang terus diangkat akan memperkuat sendi-sendi kebhinekaan, menjadi bara bagi kecintaan pada tanah air dan bangsa,” tuturnya. 

Prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong yang diorganisir oleh IDM di bawah InJourney Group menegaskan komitmen bersama untuk memastikan bahwa rangkaian ibadah berjalan dengan khidmat dan lancar, mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi.